Rabu, 14 Januari 2009

TIPS BUKAN TRIK MENGHADAPI UJIAN NASIONAL 2009

Sudah lama sekali terpikir dalam benak ini tentang dongeng yang sering dijadikan sebagai pengantar tidur bocah kecil, yang sering mengganggu pikiran. Apakah karena dongeng ini sehingga bangsa ini menjadi bangsa yang “ hebat dan banyak akalnya “ dalam arti yang membias ke arah negatifisme (Negatif Thinking). Di dunia dongeng “ Kancil “ merupakan tokoh binatang yang pintar dan cerdik (licik ?). Sebagai ilustrasi barangkali bisa mengingatkan beberapa judul dongeng tentang Sang Kancil seperti : Kancil Nyolong Timun, Kancil dan Buaya, Kancil dan Raja Rimba dan masih banyak lagi versi lainya sesuai dengan kemampuan si pendongeng. Dalam dunia dongeng Kancil pasti keluar sebagai pemenangnya, Buaya yang ganas lewat, bahkan bisa dinjak-injak olehnya, sedang Harimau yang ditakuti seluruh kerajaan rimba lari terbirit-birit ketika Kancil dengan meyakinkan mengatakan, “ baru saja kumakan seekor harimau, yang tersisa kepalanya dan kubuang di sebuah sumur, bila tak percaya silahkan lihat sendiri”. Antara percaya dan tidak percaya harimau menengok kedalam sumur dan ternyata didasar sumur yang berisi air terdapat potongan kepala harimau, sehingga dengan spontan harimau yang perkasa lari tunggang langggang.

Dalam dunia nyata apakah ada juga Kancil yang cerdik, cerdas dan pintar ? Woooow, luar biasa, ternyata di dunia nyata ada banyak sekali kancil yang cerdas, cerdik dan sangat pintar. Sesulit apapun masalah yang dihadapi mereka, yang seolah tidak mungkin dapat diatasi ternyata itu merupakan masalah kecil bagi “ Sang Kancil ”, karena ternyata kancilnya tidak hanya satu. Ada banyak kancil mulai dari Kancil besar, Kancil sedang dan Kancil kecil bahkan ada bayi kancil yang tidak kalah cerdik dengan kancil-kancil lainya.

Ada satu peristiwa yang terjadi sekitar tahun 1987, di kerajaan Kancil sedang menggalakan program Bebas 3 Buta,yaitu Buta Ijo, Buta Terong dan Buta Ta. Pada saat pejabat kerajaan yang bertugas untuk melakukan monitoring dan evaluasi, mengadakan inspeksi, kancil besar, kancil sedang dan kancil kecil sudah mempersiapkan diri dengan mengatur strategi yang manjur dan mujarab untuk meyakinkan bahwa daerahnya sudah bebas tiga buta. Caranya adalah seperti yang berhasil direkam dan dicatat oleh wartawan majalah kancil yaitu pada saat pelaksanaan monitoring dan evaluasi, warga kerajaan kancil yang masih tergolong keluarga buta diminta dengan segala hormat untuk sementara pergi ke Luwung atau tempat yang tidak mungkin dijangkau pejabat. Alhasil ketika pejabat bertemu warga, maka tidak ada satupun yang termasuk warga dari keluarga buta. Semuanya melek dan tidak ada yang yang pakai kacamata sehingga daerahnya dinyatakan bebas 3 buta. Itu adalah sedikit gambaran yang sedang terjadi di kerajaan Kancil, bila semuanya diungkapkan, maka sekalipun lautan merupakan tinta tidak mungkin selesai untuk menulis ceritera tentang tokoh kancil tersebut.

Pada bulan April 2009 akan diselenggarakan Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional, pendidikan dasar dan menengah. UN dan USBN dianggap sebagai sebuah masalah yang sangat pelik dan sulit. Sehingga dalam mensikapi permasalahan tersebut berbeda-beda antara lembaga yang satu dan lainya. Namun demikian kejernihan pikiran dan kebersihan hati jualah yang akan mampu untuk mengangkat citra bangsa Indonesia dalam upaya peningkatan mutu pendidikan melalui even akbar tahunan yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Terkait dengan dongeng kancil diatas siswa sebagai “ Bayi Kancil “ yang tidak usah diajari oleh Kancil Besar, Kancil Sedang atau Kancil lainya saja sudah pintar (menyontek, bekerja sama dengan teman lain dalam menghadapi Ulangan Harian/UUS) apalagi bila mendapat diklat dan diberi kesempatan maka dalam waktu singkat akan tumbuh dan berkembang melebihi Kancil Dewasa. Boleh saja atau sah-sah saja mencari Tips (ala manusia) menghadapi UN dan USBN tetapi jangan Triks (ala kancil) menghadapi UN dan USBN.

Dalam Undang-Undang RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pengertian tersebut mengandung makna yang bersifat ideal sehingga untuk mencapainya juga diperlukan cara-cara yang ideal. Ide dan gagasan yang brilian dibutuhkan dalam dunia pendidikan di Indonesia untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa melalui upaya-upaya yang nyata dan dapat dipertanggungjawabkan secara moral, agama maupun secara yuridis formal.

Marilah kita bangkit dari keterpurukan yang melanda bangsa Indonesia sebagai bangsa yang terkorup (dalam bahasa jawa korup itu patut) didunia dari ketidakpatutan dengan membenahi diri untuk memperbaiki pendidikan bangsa. Melalui pendidikan semua bisa diperbaiki dan dikonstruksi ulang, menyiapkan peserta didik tidak dengan dongeng kancil atau Joko bodoh tetapi dengan cerita nyata, melalui penanaman nilai-nilai kejujuran dan kebenaran. Apalagi sekarang kejujuran dan kebenaran menjadi barang langka (antik?) sehingga orang jujur dijauhi oleh rekan-rekan dan koleganya. Bangsa ini harus dibangun dengan pondasi yang berakar dari nila-nilai kejujuran dan kebenaran bagaimanapun caranya. Kalau tidak maka akan terjadi seperti ketika ada seseorang menawarkan media pembelajaran berupa VCD pembelajaran. Orang tersebut berkata,”untuk meningkatkan mutu pendidikan dibutuhkan media yang interaktif dan komunikatif dalam pembelajaran”. Dengan nada seloroh saya katakan nggak usah pakai itu (VCD) bangsa Indonesia juga bisa menjadi bangsa terhebat di planet bumi.Dia manggut-manggut kebingungan, terus saya tambahi begini,”tetapi semua bangsa lain sudah pindah ke planet lain”. Dia tertawa tetapi tidak ngerti maksud perkataan saya.

Mohon maaf tulisan ini merupakan uneg-uneg yang hanya bisa ditulis di blog saya, karena kalau dikirim ke majalah atau koran tidak mungkin dimuat, sebab bahasanya ambur adul. Tujuanya adalah agar kita sebagai pendidik sekaligus guru terlebih guru bersertifikat merenungkan kembali tugas mulia yang kita pikul bukan sebagai beban tetapi sebagai sebuah tantangan. Bagaimana menjawab tantangan maka dibutuhkan banyak tips tetapi bukan trik terutama dalam menghadapi UN dan USBN tiga bulan mendatang atau sejak hari rabu tanggal 14 Januari 2009 tinggal 102 hari lagi, bila dikurangi tanggal merah 19 maka tinggal 81 hari lagi. Selamat berlomba mencari Tips mengadapi UN dan USBN siapa tahu mendapat Tip/Tape dari Departemen Pendidikan Nasional.

Tidak ada komentar: